* Label Could Warna-Warni - http://kurniasepta.blogspot.com */ .label-size-1 a { font-size: 13px; text-decoration: none; color:#4B8A08; } .label-size-2 a { font-size: 15px; text-decoration: none; color:#DF0101; } .label-size-3 a { font-size: 16px;font-family: Arial, Trebuchet MS, Verdana;text-decoration: none; color:#045FB4; } .label-size-4 a { font-size: 18px; text-decoration: none; color:#DF7401; } .label-size-5 a { font-size: 23px; text-decoration: none; color:#045FB4; } .label-size-1 a:hover, .label-size-2 a:hover, .label-size-3 a:hover, .label-size-4 a:hover, .label-size-5 a:hover { text-decoration:underline;}

Sekapur Sirih

Lubuk Basung, Kabupaten Agam Sumatera Barat, Indonesia
Kelompok Jabatan Fungsional yang berada pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006.

Senin, 06 Mei 2013

Pencanangan KRPL oleh Gubernur Sumatera Barat

Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno mencanangkan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) tahun 2013 sebagai langkah untuk menggalakkan daerah dalam berbagai kegiatan ketahanan pangan yang berlangsung di Jorong Kapalo Koto Nagari Sungai Pua Kecamatan Sungai Pua Kabupaten Agam pada hari Sabtu, 4 Mei 2013 lalu. Dalam kesempatan itu ditandai penyerahan rekening penguatan modal senilai Rp 47 juta serta bibit tanaman dan ikan kepada kelompok tani Puti Bungsu dan Putri Saiyo.
Menurut Gubernur, ini adalah salah satu langkah untuk melaksanakan seruan pemerintah pusat dan FAO untuk segera menggalakkan kegiatan-kegiatan ketahanan pangan di Indonesia. Gubernur mengajak untuk bisa menghemat, mengurangi konsumsi beras atau bahkan menukar bahan makan pokok berupa beras dengan bahan makanan lainnya, ubi jalar contohnya. Dalam pengembangan jenis pangan seperti umbi-umbian, para ibu-ibu di rumah bisa memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam ubi jalar dan tanaman bermanfaat lainnya. Selain dapat untuk dikonsumsi sebagai kebutuhan sehari-hari, produksi dari tanaman tersebut tentu bisa dijual, sehingga terjadi penghematan dan sekaligus dapat untung dengan menjual hasil panen dari lahan perkarangan tersebut.
Bupati Agam, Indra Catri menyetujui yang disampaikan Gubernur dalam upaya menekan konsumsi beras sehingga keanekaragaman pangan harus dikuatkan di Kabupaten Agam, dengan melaksanakan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat, pengelola dan bisa menjadi contoh bagi masyarakat daerah lainnya. Bupati Agam juga mengungkapkan keinginannya agar perwujudan visi dan misi daerah yang Mandiri, Berprestasi dan Madani harus tercermin dalam kegiatan usaha pangan. Untuk itu, ditargetkan Kabupaten Agam harus mandiri pangan dalam 5 tahun ke depan baik pangan jenis beras, sayur dan buah-buahan, bahkan kalau bisa menjadi lumbung pangan utama di Sumbar.

1 komentar:

  1. Ayooooooooooo mulai dari sekarang mamfaatkan setiap jengkal lahan pekarangan ..

    BalasHapus